Liputan12.com – Lampung – Bagi Masyarakat Lampung, atau bahkan masyarakat pendatang yang ada di Provinsi Lampung, seruit bukan sesuatu yang aneh. Ini menjadi salah satu kuliner yang unik dengan berbagai bahan yang kemudian dicampur menjadi satu.
Kamu harus tahu, bahwa
seruit sudah menjadi satu kuliner ikonik dari sekian banyak jenis makanan lain
yang ada di Lampung. Bisa dikatakan makanan satu ini merupakan warisan
turun-temurun dari orang tua Masyarakat Lampung.
Seruit sendiri
merupakan makanan khas Lampung yang pada umumnya dibuat menggunakan perpaduan ikan goreng atau bakar. Kemudian dicampur dengan sambal terasi (Sambol Dilan), tempoyak
(Fermentasi Buah Durian) atau bisa juga dengan Sam-Sam (Fermentasi
Ikan).
Tak hanya itu saja, seruit juga
umum diberi tambahan lain seperti irisan mangga matang (Kueni).
Seruit juga umumnya
dimakan sebagai tambahan lauk dengan makanan ekstra lainnya, seperti serunding.
Bahkan, tak sedikit Masyarakat Lampung yang menyantapnya bersama dengan lalapan
seperti petem jengkol, jaling-jaling, rebusan daun singkong, dan air jeruk. Kemudian
bisa juga ditambahkan terong rebus/ bakar, dan tentu saja seruit dimakan
bersama dengan nasi hangat.
Makanan khas Lampung
satu ini bisa dikatakan sebagai satu hidangan yang umum dikonsumsi saat acara keluarga bahkan bersama masyarakat atau “Nyeruit,” atau makan bareng. Seperti yang
sudah kita ulas pada paragraf atas tadi, seruit terdiri dari berbagai bahan
makanan.
Cara makan seruit atau
“Nyeruit” juga tidak terlalu ribet, Masyarakat Lampung umumnya menggunakan
tangan dan lesehan. Nyeruit bareng memberikan makna tersendiri khususnya bagi Suku
Lampung dalam hal mempererat tali kekeluargaan dan silaturahmi.
Hingga saat ini,
tradisi nyeruit sendiri masih bertahan dan lestari diberbagai wilayah Lampung. Bagi
wisatawan yang ingin melakukan wisata kuliner di Provinsi Lampung, maka bisa
dengan mudah menemukan seruit dan mencoba kenikmatan rasanya.(Red)
0 Komentar