Bahas Penanganan Banjir di Lima Puluh Kota, Bupati Safni Sambangi Kementerian Pekerjaan Umum

 


 Liputan12.com, Jakarta — Bencana banjir tahunan yang kerap melanda Lima Puluh Kota terutama di wilayah Pangkalan, Harau, Kapur IX serta wilayah lainnya jadi perhatian serius Bupati Safni Sikumbang. Demi mencari solusi konkret dan jangka panjang, Bupati Safni menyambangi Direktorat Jendral, Kementerian Pekerjaan Umum, Senin Sore, (21/04/2025) untuk berdiskusi langsung dengan Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian PU, Muhammad Adek Rizaldi soal penanganan banjir.


Pertemuan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam mengatasi dampak banjir yang berdampak langsung pada masyarakat.


Dalam pertemuan tersebut, Bupati Safni Sikumbang memaparkan kondisi terkini di lapangan, termasuk titik-titik rawan banjir, faktor penyebab utama, serta dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan. Beliau juga menyampaikan sejumlah usulan program dan kebutuhan anggaran untuk pembangunan infrastruktur pengendali banjir, seperti normalisasi sungai, perbaikan drainase, dan pembangunan embung.


"Kami butuh dukungan dari pemerintah pusat, karena penanganan banjir ini tidak bisa daerah kerjakan sendirian. Kami ingin banjir di Lima Puluh Kota terutama di Pangkalan, Kapur IX, Harau dan sekitarnya bisa dikendalikan dan tidak lagi jadi langganan tiap musim hujan," ujar Bupati Safni Sikumbang.


Lebih spesifik, Bupati Safni Sikumbang menyampaikan, Kecamatan Pangkalan setiap tahun menjadi titik terparah yang terdampak banjir.


"Kerugian yang ditimbulkan setiap banjir di wilayah Pangkalan mencapai Rp.52.000.000.000 berdasarkan data yang diperoleh. Untuk itu kami mohon ke Kementerian PU khususnya Dirjen SDA jadi perhatian khusus agar diprioritaskan secepatnya termasuk normalisasi Batang Harau," ucap Bupati Safni.


Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Dirjen Sumber Daya Air, Kementerian PU, Muhammad Adek Rizaldi akan menindaklanjuti usulan yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota termasuk melakukan kajian teknis dan pemetaan di lapangan melalui Balai Wilayah Sungai V.


"Kami juga menginformasikan, Bendungan Koto Panjang berdasarkan evaluasi Dirjen SDA, Kementerian PU telah mereduksi banjir hingga 34%. Kami juga menyarankan alternatif lainnya untuk mereduksi banjir diantaranya peninjauan ulang pola elevasi Bendungan Koto Panjang, pembangunan waduk untuk menahan debit air yang mengalir 3000 meter kubik/detik serta menjalin koordinasi dengan BMKG terkait dengan penanganan cuaca," tukas Muhammad Adek Rizaldi. (CG)

Posting Komentar

0 Komentar

Viewers