Respon Cepat Kejadian Bencana Longsor di Rembul, Bupati Ischak Kirimkan Alat Berat ke Lokasi


BOJONG, LIPUTAN 12 .COM – Merespon cepat laporan Kepala Desa Rembul, Kecamatan Bojong tentang dinding penahan tebing rumah di kawasan permukiman warga yang ambrol pasca hujan lebat, Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman kirimkan alat berat backhoe loader untuk mengeruk material longsor yang menutup akses jalan kampung.

Kejadian runtuhnya dinding penahan tebing setinggi delapan meter dengan panjang sepuluh meter pada kemiringan tanah hampir 90 derajat ini berlangsung Senin (18/03/2025) pagi sekitar pukul 05.30. Sebelumnya, kawasan ini sempat diguyur hujan lebat semalaman hingga pagi menjelang.

Beruntung, tidak ada korban jiwa ataupun luka dari kejadian ini. Sementara kerugian material diperkirakan mencapai lebih dari Rp30 juta.

Laporan kejadian bencana ini pun segera disampaikan Kepala Desa Rembul Ibnu Efendi kepada Bupati Ischak melalui pesan whatsapp. Selain ditindaklanjuti oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal dengan mengirimkan personil satuan tugas dan relawan untuk mengamankan sementara lokasi kejadian, pesan tersebut juga direspon orang nomor satu di Kabupaten Tegal dengan mengirimkan alat berat.

“Alhamdulillah, pesan kami langsung direspon cepat pak bupati hari ini juga dengan mengirimkan alat berat dari dinas PU (pekerjaan umum). Kalau melihat timbunan material longsornya, tanpa bantuan alat berat bisa dua hari dikerjakan, tapi dengan ini maksimal empat jam selesai,” ucap Ibnu.

Tak lupa pihaknya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasihnya kepada Bupati Tegal dan jajaran dinas terkait.

Ditanya soal dukungan bantuan dari pemerintah desa, Ibnu mengaku ada anggaran desa yang bisa digunakan untuk membantu penanganan konstruksi pasca bencana, meskipun jumlahnya tidak seberapa. Sehingga pihaknya berharap, Pemkab Tegal dapat membantu proses konstruksi pasca bencana melalui pendanaan benja tidak terduga APBD Kabupaten Tegal 2025.

“Ada anggaran APBDes kami untuk penanganan bencana, juga swadaya warga yang bisa dihimpun. Tapi itu jumlahnya tidak seberapa dibandingkan kebutuhan untuk membangun kembali konstruksi dinding penahan tebing setinggi ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Ibnu menyarankan agar keluarga korban sementara mengungsi ke tempat lain untuk menghindari risiko atau kejadian yang tidak diinginkan mengingat rumah tinggal korban saat ini terancam longsor.

Sementara itu, korban sekaligus pemilik rumah Abdurohman mengatakan kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Saat itu dirinya usai pulang dari kajian di masjid pasca salat subuh berjamaah untuk kemudian istirahat sejenak di rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang cukup kencang disertai getaran. Setelah ditengok tak tahunya dinding benteng penahan tebing di depan rumahnya sudah runtuh ke jalan.

Istri Abdurohman yang kaget melihat peristiwa ini pun sempat pingsan melihat tembok berusia lebih dari 30 tahun ini longsor.

“Terima kasih saya sampaikan ke pemerintah, ke pak bupati yang sudah membantu kami mengirimkan alat berat ini. Terima kasih pak bupati. Selanjutnya saya mohon dibantu pasir dan semen untuk perbaikannya,” ungkap Abdurohhman

Dihubungi secara terpisah, Bupati Ischak mengatakan pihaknya perlu merespon cepat kejadian bencana tersebut untuk minimalisir risiko atau kejadian susulan yang membahayakan keselamatan warga.

“Ini salah satu respon cepat kita menanggapi laporan warga. Selain melihat kondisi rumahnya yang berada di ketinggian lereng sudah tidak aman lagi,” kata Ischak. (Ag)

Posting Komentar

0 Komentar

Viewers