Gencarnya pemberitaan yang terus menyikapi persoalan itu tak henti hentinya menghiasai grup WhatsApp masyarakat Kabupaten Cirebon,
Hingga membuat Kapolresta Cirebon menyediakan tempat untuk mempertemukan antara awak media dan oknum anggota DPRD tersebut.
Akibat ulah salah satu kadernya yang dianggap arogan terhadap statement di media massa, bisa membuat citra buruk bagi partai berlambang pohon beringin tersebut ujar salah satu aktivis anti korupsi Zeki kepada wartwan kemarin 18 Februari 2025 lalu saat ikut menghadiri, permintaan maaf yang di sampaikan oleh Ari di salah satu rumah makan di kawasan talun.
Namun menurut Zeki pertemuan itu di anggap berlebihan hingga Kapolres harus turun tangan, mestinya cukup di sampaikan melalui siaran langsung media TV dimana yang bersangkutan memberikan statement kontoversi itu.
Di sisi lain menurut Zeki keterangan Pers lebih elegan dan terkesan apa adanya tidak ada kesan istimewa dari polisi ujar Zeki. Karena keberadaan wartawan dan LSM itu sangat penting untuk pengawal Demokrasi dan pembangunan di negara kesatuan RI ujar khusunya di kabupaten Cirebon karena selama ini belum 10% Kuwu yang jadi tersangka kasus korupsi dana desa dari jumlah 400 Desa di Kabupaten Cirebon.
"Apakah memang Kuwu Kuwu nya bener bener menjalankan alokasi Dana Desa dengan mengacu kepada aturan tanya?, Zeki, kalau memang sesuai aturan ya ga perlu risih dengan ke hadirat wartawan dan LSM pinta Zeki.
Zeki berharap partai Golkar Kabupaten Cirebon harus segerah melakukan reshuffle kadernya yang duduk di gedung DPRD kabupaten cirebon, karena sangat tidak pantas bahasa justice dan ujaran kebencian dikeluarkan oleh anggota DPRD, hal ini dapat menimbulkan citra buruk partai Golkar kabupaten Cirebon yang sejak 2019 di semua dapil memiliki Dewan ungkap Zeki.
Bung Arya
0 Komentar