LIPUTAN12.COM, KERINCI - Persoalan sampah menjadi topik hangat di berbagai kalangan masyarakat terutama di Kabupaten Kerinci. Setelah viralnya berbagai tempat pembuangan sampah yang menumpuk di sepanjang pelantaran jalan yang ada di Kerinci, membuat para pengguna jalan merasa terganggu dengan bau yang menyengat hingga dapat menjadi sarang penyakit bagi masyarakat setempat.
Gabungan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PEDAS,LAKI dan GERAK menggelar aksi damai di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) di Bukit Tengah, Kecamatan Siulak Mukai dan di gedung DPRD Kerinci di Ujung Ladang Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, Selasa (4/2) lalu.
Persoalan sampah ini tentu telah menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang bertugas menanggani tentang hal ini. Kelalaian DLH Kabupaten Kerinci terkait tidak beroperasinya mobil pengangkut sampah, ternyata selaras dengan tanggapan Kadis DLH Kerinci Askar Jaya saat di Demo oleh beberapa Gabungan LSM.
Dalam tanggapannya Askar Jaya selaku Kadis DLH Kabupaten Kerinci menyampaikan bahwa tidak adanya anggaran untuk penangganan sampah.
"Untuk persoalan sampah belum ada Anggaranya itu makanya kenapa sampah itu dibiarkan saja karena tidak adanya anggaran untuk membayar mobil penggangkut sampah itu, "Ungkapnya.
Sedangkan sesuatu yang berbanding terbalik terhadap pernyataan yang disampaikan oleh Ketua DPRD Kerinci Irwandry saat di demo oleh gabungan Lsm menyampaikan bahwasanya anggaran untuk DLH itu luar biasa besar.
"Sebenarnya anggaran untuk DLH itu luar biasa besar di kucurkan untuk menangani sampah yaitu 9 Milyar setiap tahun nya. Jadi kalau DLH mengatakan tidak ada anggaran itu tidak benar. "Sebutnya.
Tentu hal ini menjadi sangat menarik, karena tidak sinkronnya pernyataan antara Kadis DLH Kerinci dengan Pimpinan DPRD Kerinci Terkait anggaran pada DLH. Jadi, kemana anggaran yang 9 Milyar pertahun itu mengalir yang dibunyikan oleh Ketua Dprd Kabupaten Kerinci Irwandry. (JEMI)
0 Komentar