KOTA TEGAL , LIPUTAN 12 . COM - Pj. Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono, berserta rombongan meninjau langsung banjir rob yang terjadi di tiga kelurahan, Rabu (8/1/2025). Wilayah yang terdampak antara lain Kelurahan Muarareja, di wilayah RW 3, Wilayah Kecamatan Tegal Timur di Pondok Martoloyo Kelurahan Mintarage, khususnya di RW 10 dan Kelurahan Panggung di wilayah RW 11.
Turut serta dalam tinjauan tersebut, Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal, Sartono Eko Saputro dan beberapa Kepala OPD terkait, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kepala Dinas Kesehatan, Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tegal, Plt. Camat Tegal Barat dan Lurah, Komandan Koramil Tegal Timur dan Kapolsek Tegal Timur dan Lurah.
Dalam tinjauan tersebut Pj. Wali Kota menyampaikan bahwa pihaknya bersama rombongan meninjau secara langsung kondisi terkini wilayah yang tergenang air, sebagai bentuk atensi Pemerintah Kota Tegal kepada warga masyarakat yang terdampak. “Persoalan-persoalan penyebabnya sudah kita kelola dan kita akan bicarakan lebih mendalam, jangka pendeknya adalah bagaimana warga yang terdampak mereka tidak terlamapu terganggu akibat dari situasi rob tersebut,” ungkap Agus.
Agus Dwi Sulistyantono menyebutkan bahwa selain curah hujan yang tinggi, banjir rob yang terjadi saat ini diakibatkan oleh dua hal yang terjadi secara bersamaan. Pertama dikarenakan limpahan air hujan yang berasal dari wilayah atas. Kedua, ditambah kondisi air laut yang mengalami pasang, sehingga terjadi rob di titik yang rendah dan sering terdampak ketika terjadi air rob saat air laut naik.
Terkait hal tersebut, Pj. Wali Kota mengimbau agar semua pihak, baik masyarakat maupun OPD terkait sampai ke kelurahan untuk berkoordinasi dan mengawasi air kiriman dari atas maupun pasang air laut. Selalu berkoordinasi untuk melakukan langkah-langkah yang perlu dilakukan ketika terjadi kiriman air dari atas dan air laut mulai pasang.
Selanjutnya Agus menyebut pihaknya akan membicarakan dengan stakeholder terkait bagaimana mengatasi persoalan ini.
“Saya kira, hal ini betul-betul harus kita kaji karena limpahan air diserang dari dua faktor, yang pertama kiriman air hujan dari daerah atas ditambah air laut yang pasang,” ujar Pj. Wali Kota Tegal.
Ia menilai penting mengedukasi kepada masyarakat agar siap dengan situasi ini, Pemerintah akan mencari solusi untuk mengurangi dari dampak dari banjir kiriman dan rob ini,
Banjir rob mulai terjadi tengah malam Rabu (08/01) sekitar pukul 03.00 WIB tersebut mulai berangsur surut sampai rombongan melakukan tinjaun Rabu Pagi. Pj. Wali Kota menyampaikan berdasarkan kondisi terkiri ia berharap Rabu siang air sudah mulai surut dan masyarakat bisa beraktifitas seperti biasa.
Pj. Sekretaris Daerah Kota Tegal, yang melanjutkan tinjauan ke wilayah terdampak di Kecamatan Tegal Timur seusai melakukan tinjauan menyampaikan dari kondisi lapangan yang ada memang agak berbeda dengan kondisi Kelurahan Muarareja, sehingga pihaknya optimis, kondisi di siang hari sudah bisa surut dan masyarakat bisa beraktivitas kembali seperti biasa.
Ada beberapa titik pompa yang pihaknya mendorong untuk dimaksimalkan untuk menarik air di cekungan di RW 11 Kelurahan Panggung dan di Kelurahan Mintaragen. Pihaknya menginstruksikan untuk membuka beberapa pintu air jika kondisi permukaan air sungai lebih rendah. Namun demikian ia menghimbau agar disiapkan petuga yang secara terus memantau permukaan air di Sungai. Apabila air sungai lebih tinggi maka ia minta petugas untuk segera menutup kembali pintu air tersebut.
Pj. Sekda memerintahkan membuat posko, baik di Kelurahan Mintaragen dan Panggung, disiapkan petugas termasuk dari BPBD untuk berkoordinasi selalu memantau pasang surut air, termasuk petugas operator pompa air dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sementara itu, saat meninjau SMP 12 Kota Tegal, Pj. Sekda menginformasikan, untuk sementara siswa-siswi SMP N 12 Kota Tegal diliburkan. Meskipun lokal kelas tidak tergenang namun kondisi lingkungan sekolah di luar kelas termasuk di ruang guru tergenang air sehingga dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan apabila kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan.
Ia menilai, langkah dari Kepala Sekolah SMP N 12 untuk meliburkan siswa-siswi sementara sampai kondisi sekolah betul-betul layak sudah tepat. “Saya kira tidak terlalu lama, hari ini kemungkinan sudah surut betul, sehingga besok sudah bisa beraktivitas kembali,” ujar Sartono.
Selain itu, Ia juga menyampaikan kepada pihak sekolah untuk menyelamatkan dokumen-dokumen yang sifatnya jangka panjang, seperti rapot, dan asrsip lain yang penting lainnya untuk ditempatkan di tempat yang paling aman.
Ia menghimbau kepada masyarakat khususnya yang terdampak, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geo Fisika (BMKG), curah hujan tinggi dan puncaknya diprediksi pada bulan Februari.
“Harapannya masyarakat bisa bahu membahu setidaknya saluran air tetap di sengkuyung oleh masyarakat untuk kebersihannya dan tidak hanya mengandalkan dari petugas dari pemerintah saja, sehingga masyarakat dapat berperan disitu dan jika kita lihat bersama, di dalam situasi seperti ini masyarakat setidaknya bisa membantu ketika sampah-sampah yang numpuk di saluran air dapat ikut dibersihkan,” harap Sartono. (Ag)
Tags: Pemerintah
0 Komentar