Dari pantauan awak media Liputan12.com di lapangan sungai Kapas Desa Labuhan Pering menjadi pusat langganan banjir air pasang besar/pasang kelling, dimana setiap air pasang naik membuat kendaraan bermotor tidak bisa melintas harus menunggu air surut, karena kedalaman air pasang mencapai di atas lutut orang dewasa, sehingga pengendara motor tidak bisa melintas karena air yang naik terlalu deras.
Sudah beberapa hari ini banjir air pasang belum surut, rumah warga di sekitar jalan tersebut juga hampir kebanjiran di samping itu juga ada tempat pemanggangan kelapa (kopra) juga ikut terendam dan harus menunggu air surut baru bisa memanggang kelapa yang menghalang aktifitas masyarakat.
Usai air surut, maka jalan akan di penuh lumpur dan berlubang seperti kubangan kerbau, walaupun berlumpur dan berkubang warga tetap melintas di karenakan tidak ada jalan alternatif lain.
Hal ini membuat kecewa warga dusun 2 sungai kapas Desa Labuhan Pering, Kondisi jalan yang sudah bertahun-tahun kebanjiran tidak ada penangan serius dari dinas terkait.
Mayarakat dusun 2 sungai kapas Desa Labuhan Pering mengharap adanya solusi pemerintah, karena kondisi jalan ini terendam air pasang sudah cukup lamanya dan sudah bertahun -tahun lamanya, bila tidak ada gebrakan untuk peninggian jalan (tanggul) selamanya akan terendam banjir air laut setiap kali musin pasang besar dan merusak perkebunan masyarakat ungkapan warga.
Syamsudin
0 Komentar