Acara ini menjadi wadah apresiasi dan motivasi bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Cirebon untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing di tingkat lokal hingga internasional.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya dalam sambutannya, menyampaikan bahwa penyelenggaraan UMKM Awards ini merupakan hasil dari kolaborasi berbagai pihak, bukan hanya bergantung pada anggaran pemerintah daerah.
“Acara ini diharapkan dapat memotivasi para pelaku UMKM untuk terus berinovasi, memasarkan produk mereka secara lebih luas, dan bersaing hingga tingkat internasional,” ucapnya.
“Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon dapat meningkat, yang pada akhirnya berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.
Melalui UMKM Awards 2024, Pemerintah Kabupaten Cirebon berharap dapat menciptakan wirausaha baru yang mampu memanfaatkan digitalisasi untuk naik kelas.
Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan untuk membawa UMKM Cirebon ke level yang lebih tinggi.
“Setiap inovasi dari pelaku UMKM adalah langkah maju bagi ekonomi daerah. Mari bersama-sama mendukung pertumbuhan UMKM sebagai pilar penting perekonomian Kabupaten Cirebon,” tutup Wahyu.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Cirebon, Drs H Dadang Suhendra MSi, menjelaskan bahwa berdasarkan data tahun 2022, terdapat 202.017 pelaku usaha mikro di Kabupaten Cirebon yang tersebar di 40 kecamatan dan 424 desa/kelurahan.
Mereka bergerak di berbagai sektor unggulan, seperti makanan olahan, konveksi, jasa, pertanian, perikanan, batik, rotan, meubel, hingga kerajinan lainnya.
“UMKM Awards ini adalah bentuk apresiasi atas keberhasilan pelaku usaha mikro dalam mengelola bisnisnya,” ujar Dadang.
“Kami berharap, ajang ini dapat meningkatkan kualitas produk, menghadirkan inovasi baru, dan menciptakan wirausaha yang berdaya saing global,” tukasnya.
Dadang menyampaikan, rangkaian acara UMKM Awards dimulai sejak 7 November 2024, melibatkan 118 peserta, yang kemudian disaring menjadi 39 nominator.
Setelah tahap penjurian, terpilih 20 finalis terbaik dari kategori makanan/minuman olahan dan kerajinan. Pada puncak acara, diumumkan pemenang terbaik 1, 2, dan 3 di masing-masing kategori.
Sementara itu, Pengembang Kewirausahaan Ahli Madya, Dr Maharto SSos MSi menyoroti tantangan yang masih dihadapi UMKM, seperti digitalisasi, kemasan produk, inovasi, pengembangan SDM, dan pemasaran.
“Kami terus mendampingi pelaku UMKM melalui kemitraan dengan usaha kecil dan besar, hingga ke Bandung. Selain itu, kami membantu legalisasi usaha, seperti pembuatan NIB dan memberikan pelatihan berkala untuk meningkatkan omzet,” ungkapnya.
Bung Arya
0 Komentar