Palembang liputan 12 com.
Rabu,6/11/24.
Bertempat di ruang Prameswara, gedung kantor Walikota Palembang,PJ.Walikota Palembang,Dr.A.Damenta.Meg .rer.pulp.CGCAE. Melantik sekaligus membuka FGD, Komunitas Peduli Sungai, Peduli Banjir,dan lingkungan kota Palembang (KPS-KMPB)yang di laksanakan oleh dinas PUPR kota Palembang.
Acara tersebut dihadiri oleh, Komandan KODIM 0418 Palembang,(diwakilkan),Kepala dinas PUPR,Ir. H. Akhmad Bastari ST.MT.IPM ASEAN. Eng, Kepala Balai besar Sungai delapan,Camat, lurah ,Ketua Komunitas KPS KMPB.tokoh masyarakat dan anggota komunitas.
Dan juga menghadirkan Para Nara sumber,dalam FGD,Prof. Ir. H. Anis saggaff., MSCE., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng,DR FX.Suryadi,Ir. R.A Marlina Sylvia, M.Si., M.Sc., IPU, ASEAN-Eng menjabat, yang akan menjadi narasumber tentang permasalahan air ,sungai, genangan dan lingkungan.
Sebelum nya PJ walikota Palembang, menyampaikan hal yang terkait masalah,sampah, banjir yang menjadi masalah penting di kota Palembang ,yang berada di dataran rendah yang banyak dikelilingi sungai.
Pun masalah kemacetan juga menjadi sorotan,karena kota Palembang sudah menjadi kota dunia yang sama dengan kota lain nya seperti, Jakarta, Surabaya Medan,dan Bandung, sehingga pertambahan penduduk dan kebutuhan transportasi tidak lagi sebanding dengan kondisi jalan yang ada di kota Palembang.
Untuk itulah diperlukan upaya upaya sosialisasi dan kepedulian oleh pemerintah dan warga masyarakat, salah satunya dengan membentuk Komunitas yang peduli Air Peduli Banjir dan lingkungan.
begitupun yang disampaikan para narasumber,yang berkaitan dengan komunitas yang dibentuk, dengan masalah air dan lingkungan di kota Palembang.
Dari sejarah culture masyarakat Palembang, topografi,hilang nya anak sungai dan resapan air,sampah,dan penyalah gunaan fungsi saluran air.
Bahkan masalah perizinan pembangunan yang tidak tegas menjadi salah satu penyebab hilangnya jalan Air akibat penimbunan.
Bahkan, dikatakan oleh salah satu narasumber "bahwa Palembang, saat ini belum di katakan katagori banjir,tapi masih katagori genangan"Karena sungai Musi sebagai induk sungai masih mampu menampung air, dari dalam maupun luar kota Palembang.
Genangan yang ada saat ini akibat sumbatan dari jalan Air yang beralih fungsi,dan sumbatan akibat pembuangan sampah pada saluran air.
Itulah yang melandasi Dinas PUPR bersama masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, dengan membentuk komunitas,dan melaksanakan kegiatan kegiatan lingkungan dan Bersosialisasi dalam forum group diskusi.
Tentunya menjadi harapan masyarakat masalah genangan air, banjir,dan sampah di kota Palembang dapat teratasi dan dikendalikan dengan baik.
(Purwondo Palembang)
0 Komentar