Pj Bupati Tegal Agustyarsyah saat membuka seminar hybrid memanfaatkan weekdays untuk hidroterapi dan hidrowellness dengan air geothermal di Guci dari Villa Guci Forest Tegal, Kamis (14/11/2024).
BOJONG, LIPUTAN 12 . COM – Pemerintah Kabupaten Tegal bekerja sama dengan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah mengembangkan konsep pemanfaatan potensi alam dan air panas Guci di hari kerja sebagai destinasi wisata yang menyehatkan tubuh dan jiwa.
Informasi tersebut disampaikan Pj Bupati Tegal Agustyarsyah saat membuka seminar hybrid memanfaatkan weekdays untuk hidroterapi dan hidrowellness dengan air geothermal di Guci dari Villa Guci Forest Tegal, Kamis (14/11/2024).
Menurut Agustyarsyah, Guci memiliki kekayaan alam hutannya yang sejuk dan air geothermal yang melimpah, tidak bau belerang sehingga potensial dikembangkan sebagai medical wellness yang menggabungkan perawatan medis dan kebugaran untuk meningkatkan kesehatan secara menyeluruh melalui hidroterapi dan hidrowellness.
“Melihat potensi ini, kami bersama PKMK FK-KMK UGM tengah meneliti dan merancang konsep wisata geothermal sebagai paket wisata baru di Guci untuk meningkatkan kunjungan wisatawan saat weekdays,” ujarnya.
Pihaknya pun meminta dukungan semua pihak, selain agar konsep wisata ini berjalan sukses juga kelestarian alam Guci bisa tetap terjaga, tidak dirusak oleh keserakan dengan menebang pohon, menghilangkan kesan natural Guci yang hijau, berganti bangunan beton yang rapat dan minim penghijauan. Partisipasi warga lokal dengan nilai-nilai dan kearifan lokalnya juga diperlukan untuk menjaga alam di kawasan Guci.
Ia juga minta perangkat daerah terkait seperti dinas pekerjaan umum, dinas kesehatan dan dinas pariwisata bisa memastikan kenyamanan pengunjung tetap terjaga bahkan meningkat, dari mulai penyediaan layanan infrastruktur, fasilitas publik, kebersihan lingkungan, estetika, keramahan hingga keamanan bagi pengunjung.
“Kita harus bekerja sama untuk saling mendukung dan terlibat aktif mensukseskan tujuan besar ini agar dampak positifnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat kita secara berkelanjutan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua PKMK FK-KMK UGM Andreasta Meliala menuturkan jika potensi air geothermal Guci sangat cocok dikembangkan menjadi pusat kesehatan dan relaksasi. Air panas alaminya dapat digunakan untuk terapi kesehatan, spa, atau pemandian yang mendukung kebugaran fisik.
Sehingga, dibutuhkan kerja sama antara rumah sakit atau klinik kesehatan, resort, dan hotel di kawasan Guci untuk menciptakan paket layanan kesehatan yang terpadu dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada. Adapun paket wisata ini bisa mencakup kegiatan seperti senam, jalan-jalan, relaksasi, dan hiburan yang sangat menarik untuk segmen pasar tertentu, seperti lansia dan pencinta traveling.
“Nantinya kami akan melibatkan pemandu wisata dan terapis yang tersertifikasi sehingga bisa memberikan kepercayaan lebih kepada wisatawan,” ujarnya.
Selain terapi air, wisata berbasis konservasi dan forest therapy juga sangat relevan dengan tren kesehatan saat ini. Guci memiliki potensi forest therapy dengan memanfaatkan hutan sebagai tempat untuk relaksasi dan penyegaran fisik maupun mental menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin mencari pengalaman kesehatan holistik.
“Aksesibilitas yang mudah dijangkau menjadi nilai lebih bagi wisatawan untuk menjadikan Guci sebagai destinasi wisata geothermal yang wajib dikunjungi secara berkala,” pungkasnya.
Sebelumnya, Guru Besar Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM Prof Laksono Trisnantoro sebagai penggagas wisata geothermal Guci mengenalkan filosofi JajanJalanWeekdays. Menurutnya, ada banyak keuntungan berwisata di Guci saat weekdays, antara lain tidak terjebak kemacetan, objek wisata tidak sesak atau ramai oleh hiruk-pikuk pengunjung, bisa menikmati pemandangan alam dengan leluasa dan mudah mendapatkan penginapan dengan harga murah.
Segmennya pun menarik, yaitu para traveller sejati yang ingin menikmati perjalanan wisata dengan tenang, para pensiunan, juga mereka yang masih aktif bekerja dan mengambil cuti untuk berwisata, menikmati hidup dengan healing dan charging.
“Wisata ini segmennya cenderung mengarah ke mereka yang sudah tidak ada masalah dengan urusan finansial, dengan biaya wisata,” ujarnya.
Dia pun mencontohkan paket JajanJalanWeekdays selama dua hari ini bisa dikemas kegiatan pagi hari dengan berendam air panas, jalan-jalan, dan senam, dilanjutkan dengan aktivitas malam hari dengan berdansa dan bernyanyi. (Ag)
Tags: Pemerintah
0 Komentar