Acara maulid nabi di mulai sehabis bada isy’a, ribuan jamaah itu datang dari berbagai penjuru luar kota dan dalam kota khususnya wilayah Desa Sinan rancang Kecamatan Mundu dan sekitarnya.
Mereka hadir untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Hari Santri Nasional 2024 yang digelar pendiri dan pengasuh Padepokan Anti Galau Kang Ujang Bustomi.
Acara tabligh akbar yang mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan” ini menjadi tradisi tahunan yang diadakan Padepokan Anti Galau Kang Ujang Bustomi Desa Sinan rancang Kecamatan Mundu.
Makna yang disampaikan Kang Ujang Bustomi mengingatkan pada kita, bahwa ketika kita diberikan kesempatan dalam hidup ini, maka perbanyaklah memberikan manfaat kepada sesama serta makhluk hidup yang ada di muka bumi ini.
Maulid adalah pengingat bagi kita untuk meneladani akhlak Kanjeng Nabi dan kembali kepada Alquran. Dua hal yang akan menyelamatkan kita yaitu mencintai Nabi dan mempelajari Alquran.
Acara maulid akbar ini berlangsung meriah dan penuh kehangatan, mempererat tali silaturahmi antar jamaah serta memperdalam kecintaan terhadap Nabi Muhammad Saw.
“Peringatan tersebut menjadi momen bagi para pejabat pejabat penting dan jemaah yang hadir dari luar kota serta dalam kota,” ungkapnya.
Jemaah yang hadir beberapa di antaranya para kuwu se kecamatan Mundu, terutama kuwu Sinna rancang Suparjo, pejabat pejabat penting Dedy Mulyadi Calon Gubernur Jawa Barat, Herman Khaeron Anggota DPRD serta jemaah Umroh Ujang Bustomi, Wali Santri dan jemaah majelis taklim dari luar kota dan dalam kota serta warga sekitar.
Dalam ceramah yang disampaikan oleh Kang Ujang Bustomi makna yang dapat dipetik bahwa menumbuhkan kualitas hidup tidak terpengaruh dari paras dan fisik. Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi sekitarnya.
Makna yang disampaikan Kang Ujang Bustomi mengingatkan pada kita, bahwa ketika kita diberikan kesempatan dalam hidup ini, maka perbanyaklah memberikan manfaat kepada sesama serta makhluk hidup yang ada di muka bumi ini,”.
“Maulid adalah pengingat bagi kita untuk meneladani akhlak Kanjeng Nabi dan kembali kepada Alquran. Dua hal yang akan menyelamatkan kita yaitu mencintai Nabi dan mempelajari Alquran,” ujar Ujang Bustomi.
Acara maulid akbar ini berlangsung meriah dan penuh kehangatan, mempererat tali silaturahmi antar jamaah serta memperdalam kecintaan terhadap Nabi Muhammad Saw.
Bung Arya
0 Komentar