Jakarta, Liputan12.com - Tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI hampir selalu ada setiap waktu. Hal ini disebabkan ada banyak potensi ancaman, mulai dari dalam sendiri maupun dari luar negeri. Maka dari itu, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita harus selalu memahami apa saja tantangan yang muncul sekaligus bagaimana cara untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut.
Negara Indonesia merupakan negara kesatuan. Oleh karena itu, NKRI merupakan singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dicetuskan oleh para pendiri bangsa. Pada konsepnya, NKRI bisa dipahami sebagai bentuk himpunan dari keseluruhan wilayah, suku bangsa, dan budaya yang membentang dari Sabang hingga Merauke.
Indonesia dikenal dengan budayanya yang sangat majemuk, salah satu hal yang bisa selalu dilakukan dalam upaya menjaga keutuhan negaranya adalah merawat persatuan dan kesatuan dari seluruh warganya. Hal ini sesuai dengan amanat dalam sila ketiga Pancasila yang berbunyi, Persatuan Indonesia.
Tantangan dalam menjaga keutuhan NKRI internal sendiri dapat dipahami sebagai segala bentuk gangguan yang berasal dari dalam negeri sehingga bisa memunculkan potensi goyahnya kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Berbagai gangguan yang ada tentu saja akan sangat berdampak terhadap Negara Indonesia dalam melangkah maju.
Namun, ketenangan kita sebagai bangsa seakan terusik oleh ulah oknum Habib. Sengkarut para oknum baalwi dan para oknum habib turunan klan Yaman di Nusantara yang menjual dakwah agama juga mengaku-ngaku dzuriyah Nabi besar Muhammad SAW dan menghinakan para ulama kyai Nusantara juga para Waliyullah Wali Songo yang secara masif beredar di medsos membuat kebangkitan perlawanan umat Islam Pribumi dan Pribumi turunan.
Tidak boleh ada dakwah maupun khotbah oleh oknum habib yang dijadikan alat untuk mengubah ideologi dan dasar negara, serta merusak kemajemukan bangsa. Kalau ada yang melakukan khutbah maupun dakwah dengan tujuan untuk mengganti dasar negara maka ini harus dibubarkan.
Hal ini ditunjukan juga dari postingan yang beredar di media sosial yang menunjukan perlawanan dari para Kyai Nusantara, para tokoh NU dan organisasi agama Islam lainnya juga Para Trah wali Songo juga Trah- Trah kerajaan Nusantara, ini menunjukan kepada kita semua umat Islam di Nusantara Indonesia bahwa apa yang di dakwahkan oleh para oknum habib cabul ngibul yang mengklaim Indonesia jika tidak karena mereka tidak merdeka, raja Nusantara dan Walisongo turunan mereka para oknum turunan Yaman yang numpang hidup di Nusantara dengan menjual agama Allah dan mempermainkan Nabi besar junjungan umat Islam sedunia.
Apa yang terjadi saat ini, artinya Allah telah menunjukan kebesaran nya bagi umat Islam Nusantara bahwa tidak perlu takut melawan para oknum yang mengaku dzuriyah Nabi alias palsu, bangkit lawan tidak ada kualatnya melawan mereka, tinggalkan perkumpulan dakwah yang selalu memprovokasi umat Islam, karena jelas dan terang mereka itu tidak sedikitpun mencerminkan Akhlak Nabi yang sesungguhnya.
Founding fathers bangsa sudah menyatukan ribuan pulau, ratusan suku dan keragaman dengan satu bahasa. Harusnya, hal ini menjadi satu kekuatan sehingga saat ini kita mengenal Bhineka Tunggal Ika. Kita ditakdirkan berbeda-beda, tidak hanya beda agama, suku tapi kita bersatu dalam kebhinekaan. Oleh karena itu NKRI adalah harga mati. Kita harus bangga hidup dalam kebhinekaan dan tetap satu dalam negara NKRI
Mari umat Islam Nusantara bersatu untuk menjaga keutuhan NKRI yang telah diperjuangkan lewat nyawa dan darah oleh Founding fathers kita, jangan kita Bangsa Nusantara mudah dipecah belah oleh kesesatan para oknum Habibi Cabul ngibul pencari hidup di Negri kita tercinta ini. Pungkas Ketua Umum DPP Persatuan Wartawan Republik Indonesia
Red
0 Komentar