JAKARTA, LIPUTAN 12 . COM - Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal memberi selamat kepada Pj. Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana yang telah meraih penghargaan berupa dana insentif fiskal untuk penurunan stunting.
"Saya mengucapkan selamat kepada Bapak Pj. Gubernur Jawa Tengah Bapak Nana Sudjana atas capaian prestasi penghargaan penurunan stunting yang sangat baik sehingga mendapatkan insentif fiskal yang semua daerah tidak bisa mendapatkan," ujar Dadang Somantri usai mengikuti Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Ballroom Puri Agung, Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (4/9/2024) sore.
Disampaikan Dadang, pihaknya turut berbahagia karena data angka penurunan stunting di Jawa Tengah itu merupakan representatif dari seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.
Terkait dengan penurunan stunting di Kota Tegal, Dadang menyampaikan
sebenarnya berdasarkan pengukuran serentak dan intervensi yang dilakukan pada bulan September 2024, Kota Tegal sudah menunjukkan angka penurunan yang cukup bagus.
"Nanti akan dibuktikan dengan survei di bulan September ini apakah hasil pengukuran dan intervensi yang sudah kita lakukan betul-betul signifikan atau tidak," ujar Dadang.
Dadang mengakui berdasarkan data tahun 2023 angka stunting di Kota Tegal agak naik. Maka dari itu Dadang meminta seluruh pihak yang terlibat harus bekerja keras, berkolaborasi dan bergotong royong agar dalam menurunkan stunting dapat sesuai dengan harapan.
"Langkah-langkah yang sudah dilakukan seperti bapak asuh anak stunting di setiap OPD dan setiap kelurahan serta kerja sama dengan para pihak ketiga juga sudah.
Mudah-mudahan dengan berbagai cara dan inovasi ini kita akan menghasilkan penurunan angka stunting yang sangat signifikan," harap Dadang.
Sementara itu Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana kepada awak media menyampaikan bahwa Jawa Tengah dari tahun 2018 sampai dengan 2023 mengalami penurunan angka stunting yang cukup tinggi.
"Langkah-langkah kedepan dalam hal ini, provinsi tidak bisa bekerja sendiri artinya kita provinsi harus bersama-sama dengan kabupaten/kota selalu berintegrasi atau berkolaborasi dengan BKKBN, Dinas Kesehatan serta melibatkan juga beberapa instansi lain," ujar Nana Sudjana.
Sementara itu, Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin dalam arahannya saat membuka Rakornas tersebut menyampaikan bahwa prevalensi stunting secara nasional turun dari 30,8 persen pada tahun 2018 menjadi 21,5 persen pada tahun 2023 yang artinya dalam lima tahun berhasil menurunkan prevalensi stunting sebesar 9,3 persen atau rata-rata 1,85 persen pertahunnya.
Disampaikan Ma'ruf Amin bahwa kepemimpinan bisa berganti dan angka stunting bisa diturunkan tetapi pekerjaan rumah untuk membebaskan anak Indonesia dari stunting belum selesai.
"Untuk mewujudkan hal ini tentu saja program yang sudah disusun harus dilanjutkan secara konsisten dan penuh komitmen oleh seluruh pimpinan," ujar Ma'ruf Amin.
Kedepan pihaknya sangat berharap kepada jajaran pemimpin pemerintahan baru dapat terus berkomitmen melanjutkan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dan menjaga hasil yang dicapai sebelumnya.
"Akan lebih baik lagi jika melampaui pencapaian pada periode sebelumnya," harap Ma'ruf Amin.(Ag)
Tags: Pemerintah
0 Komentar