Ngawi, Liputan12.com –Siapa sangka limbah kertas koran yang pada umumnya hanya menjadi tumpukan usang berdebu di setiap rumah tidak berguna.
Namun tidak bagi warga Ngawi ini , ditangan Teguh Yuliono alias kang ogros , yang bertempat di Gubuk Kreatif ESENS craft desa Padas kecamatan Padas kabupaten ngawi, limbah kertas koran disulap menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis untuk mendapatkan pundi pundi rupiah.
Limbah kertas koran, oleh Teguh ogros dijadikan beraneka ragam kerajinan tangan yang sangat elok dan menarik, di antaranya dibuat menjadi tempat tisu ,jam dinding, dompet , Bokor , Kwangen sarana bunga dan dupa, serta Keben atau wadah untuk sarana upacara umat Hindu.
Minggu (18/8/2024)
Teguh yuliono, Punggawa Gubuk kreatif ESENS craft menyampaikan, untuk produksi kerajinan dari limbah koran ini sudah dimuali sejak tahun 2020 sepulang merantau dari pulau Dewata Bali.
Teguh juga bercerita, awal ide membuat kerajinan dari limbah koran tersebut. Pihaknya mendapat inspirasi setelah melihat kerajinan dari bahan rotan waktu kerja di Bali.
"Kebetulan kami sempat berkunjung ke daerah lain, apa yang dibuat di daerah lain di luar kabupaten Ngawi , Saat sampai di sini mempunyai inspirasi yang berbeda dan kami membuatnya," imbuhnya.
Untuk proses pembuatan kerajinan dari limbah kertas koran sangat sederhana, hanya tinggal menyiapkan bambu kecil untuk bantu memilin kertas, lem kayu putih , gunting, cutter, cat ,clear anti air.
Awalnya, koran bekas dipotong seperempat, lalu dipilin atau digulung dengan bambu kecil. Kemudian, dibentuk seperti batang stik kecil sesuai keinginan . Setelah itu, dipoles lem kayu yang di cairkan agar lebih kuat. Selanjutnya, batang stik-stik tersebut disambung satu persatu sesuai keinginan apa yang akan di buat.
Setelah itu, baru di cat air sesuai warna yang diinginkan dan dijemur sampai kering. Untuk lebih indah juga dibuatkan ukiran tempel dari kertas koran pada bagian luar kerajinan.
Selain itu, kerajinan dari bahan limbah kertas koran ini di finishing dengan clear anti air agar tidak mudah rusak bila jatuh maupun dibanting.
"Kalau pembuatan tergantung tingkat. kerumitannya. Kalau setengah hari bisa buat satu. Semakin sulit iya semakin lama," ujar teguh ogros.
Untuk kisaran harga tergantung dari segi ukuran dan kerumitan. Harga jualnya mulai dari Rp 100 ribu sampai Rp 400 ribu. Sementara untuk pemasaran masih seputaran kabupaten Ngawi,Samarinda serta ke Bali
"Untuk pembuatan tidak ada masalah, kendalanya di tenaga terampil untuk membuat waktu ada pesanan banyak. Padahal kami ini, memberikan edukasi ke temen karang taruna dan anak-anak sekolahan. Harapan kami, merekalah yang memulai membuat sehingga karya mereka bisa membantu ekonominya," imbuh teguh ogros.
"Kalau mau ditekuni ya lumayan bisa sangat membantu untuk kebutuhan dapur, untuk membuat kerajinan ini, untuk ukuran besar bisa menghabiskan 2 kilo kertas koran " pungkas teguh ogros.
(Biro Ngawi)
0 Komentar