Suroan Agung, Polres Ngawi Tidak Akan Tolerir Pelaku Anarkisme

NGAWI, Liputan12.com - Polres Ngawi Polda Jatim sudah mencatat bahwa kasus bentrok antar perguruan silat sejak Januari hingga Juni 2024, sudah lima kasus yang diungkap.

Kapolres Ngawi AKBP Argowiyono, S.H., S.I K., M.Si mengungkapkan keprihatinannya atas maraknya perkelahian antar perguruan silat di wilayah Ngawi.

‘’Artinya ini menjadi suatu bentuk perhatian mengingat sesaat lagi atau Minggu besok dari mulai tanggal 9 itu akan masuk rangkaian dari Suro Agung atau pengesahan sampai dengan tanggal 15 ini,’’ ujar Argowiyono.

Menjelang Suro Agung, Kapolres Ngawi menegaskan pihaknya tidak akan menolerir aksi anarkisme dan tindakan kriminal oleh perguruan silat.

‘’Polres Ngawi tidak akan mentolerir terhadap semua kasus terkait anarkisme dan tindakan melakukan proses penegakan hukum. Tidak ada restorative justice atau RJ,’’ tegas Kapolres Ngawi didampingi Kasat Reskrim AKP Joshua pada Jumat (5/7/2024)

Pihaknya meminta dukungan dari seluruh sektor terkait, termasuk Wakil Bupati Ngawi DR. Dwi Rianto Jatmiko, M.H. M.Si untuk membantu menjaga keamanan selama rangkaian Suro Agung.

Wakil Bupati mengimbau agar seluruh perguruan silat meningkatkan komunikasi dengan jajaran aparat keamanan di tingkat kecamatan dan desa.

‘’Kami menghimbau agar yang pertama komunikasi dari seluruh jajaran perguruan pencak silat bersama dengan jajaran keamanan bagi tingkat kecamatan. Kami imbau mingguan untuk merapat selalu berkoordinasi dengan Kapolsek dan Danramil, lalu yang di tingkat desa untuk senantiasa terus komunikasi bersama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas,’’ ujar Dwi Rianto Jatmiko 

Wakil Bupati Ngawi selaku Ketua IPSI Kab. Ngawi yang turut serta mendampingi saat konferensi pers juga menyatakan, komitmennya untuk mencegah terjadinya perkelahian antar perguruan silat.

‘’Kami menghimbau sebagai Ketua IPSI, kami juga telah melakukan berbagai koordinasi bersama dengan seluruh perguruan pencak silat lalu juga berbagai koordinasi bersama dengan aparat keamanan lalu juga TNI Polri dan instansi terkait,’’ jelas pria yang akrab disapa Mas Antok. 

Terjadinya bentrok antar perguruan silat, ada diawali dari media sosial, maka dari itu Mas Antok juga mengingatkan untuk bijak bermedia sosial

"Bijaklah dalam bermedia sosial, Kominfo akan berkolaborasi dengan Polres Ngawi dalam patroli cyber demi menjaga kamtibmas," pungkas Mas Antok. 

(Hms/Arifin)

Posting Komentar

0 Komentar