Lebak, Liputan12.com - Guru memberikan kontribusi besar bagi bangsa sehingga layak disebut pahlawan. Namun, guru tidak pernah memperoleh tanda jasa seperti pahlawan-pahlawan nasional. Maka di sebut " Guru Pahlawan tanpatanda Jasa " Rabu 17/07/24
Tugas dan tanggung jawab seorang Guru sangat besar, karena selain punya tanggung jawab moral tentunya juga harus dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat , karena mengemban tugas untuk mencetak aklaq manusia , agar menjadi , manusia yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama, meski terkadang kesejahteraan hidup para guru umum nya pas pasan
Seperti miris yang dialami salah seorang guru, yang kini menjabat kepala sekolah di SDN 1 Parung Panjang,Desa Parung panjang, Kecamatan wanasalam kabupaten Lebak,propinsi Banten , Haryani S.Pd.I. Nip : 1 9 6 8 0 8 1 7 1 9 9 1 0 3 2 0 2 0 Pangkat /golongan : Penata TkI, III/d, jabatan : Guru Ahli Muda, Unit Kerja : UPTD Satuan Pendidikan SD Negeri 1 Parung Panjang kecamatan Wanasalam
Pasal nya hanya karena Kesalahpahaman terkait keterlambatan nya membagikan uang tabungan para siswa yang di sinyalir terpakai untuk kebutuhan sekolah , itupun sudah di kembalikan atau dibagikan kepada para orang tua siswa tersebut tanpa ada yang tersisa/terhutang .
Hinaan, cacian bahkan tuduhan yang diterima oleh beliau baik secara langsung bahkan sampai di unggah di media sosial(medsos) tik tok yang di duga akun milik kepala desa AK, yang menyebutkan " Oknum kepala sekolah memakan uang tabungan siswa " Melihat tayangan vidio itu, meski shock beliau tetap berusaha tabah
"Saya shock, ketika melihat unggahan itu,karena saya tidak merasa memakan. Uang tabungan yang seperti dituduhkan tadi , memakai sy akui itupun untuk keperual sekolah , karena BOS yg kami terima minim, dan besar harapan terganti ketika dana BOS cair, rasa Sakit hati dan shock saya berusaha untuk tabah dan selalu istigfar " Ujar Haryani
Dirinya sadar, mengakui kesalahan nya, bahkan permintaan maaf baik kepada ,ketua komite termasuk kepada kepala desa itu sendiri sudah dilakukan atas kesadaran dan ketulusan nya, dan sudah ada kesepakatan hingga diabadikan secara visual(poto)
Perlu diketahui, tidak hadir nya Kepsek di acara perpisahan itu atas dasar arahan / perintah dari ketua K3S sdr HNH, dengan alasan akan diwakili oleh nya dan alasan kwatir terjadi apa apa, padahal Haryani sendiri sudah pasrah apapun yang terjadi akan di hadapi sekalian untuk menjelaskan ,persoalan yang sebenar nya, serta akan meminta maaf,kepada para orang tua murid, terkait belum dibagikan/ diserahkan nya uang tabungan tersebut, namun berulang kali ketua K3S melarang, akhirnya apalah daya, karena itu menurut nya adalah perintah pimpinan, sehingga ia tidak hadir di acara perpisahan tersebut, walau ada rasa yang mengganjal
"Saya dilarang Pak , ketua K3S, jangan hadir ke acara perpisahan, dengan alasan akan di wakili , saya bilang, sekalipun saya mau di matikan saya siap, karena saya harus bertanggung jawab dan menjelaskan , tapi tetap di larang hadir, makanya wajar saja kalau orang tua siswa menggangap saya tidak tanggung jawab, karena mungkin tidak di jelaskan , itu yang membuat saya kecewa" Ucap haryani
Tidak hanya sampai disitu, masih kata Haryani menuturkan kepada awak media, dirinya di panggil oleh sdr HNH melalui tlpn selular diminta datang kerumah SR, ketua PGRI kecamatan wanasalam tersebut
Haryani di temani ibu neng syariah berangkat menuju rumah SR , Setiba nya di rumah SR , sudah hadir pula, HNH Ketua K3S , tidak berapa lama obrolan Haryani saat itu langsung di sodorkan sehelai kertas pena, dan selembar materai, yang di duga sudah di sediakan sebelum nya, kemudian diperintahkan untuk membuat surat keterangan pengunduran diri selaku kepala sekolah , saat itu haryani kaget, sempat menolak , namun karena desakan terpaksa ia tulis sesuai kata-kata dan arahan dari HN H tadi , namun haryani tidak pernah tau sekarang dimana surat pengunduran dirinya berada, jangan kan Asli, copy nya saja tidak pernah ia terima
"Badan sakit tidak saya hiraukan, cuaca hujan angin saya datang , karena saya kira penting dan karena saya anggap itu perintah atasan, tapi ketika disodorkan kertas di suruh buat pernyataan pengunduran diri, saya kaget, bahkan saya gak bisa, saya menolak karena buat saya pengunduran diri itu merupakan perbuatan yang kurang tanggung jawab terhadap amanah, kalau memang saya tidak di kehendaki bertugas di sekolah itu lagi, tidak masalah, mau di tugaskan dimanapun saya siap, sesuai janji saya saat di lantik, di manapun tugas harus siap, tapi pak HNH tetap memaksa saya untuk membuat surat itu, sesuai kata-kata yang di arahkan nya, saya tulis dan saya tandatangani dengan keadaan bingung dan terpaksa " Ujar nya
Yang sangat membuat dirinya sakit menderita, shock hingga dilarikan ke salah satu klinik, terjadi pada hari senin , tanggal 15 juli 2024, tepat nya di pagi hari, saat hari pertama siswa masuk sekolah, Haryani mendapat perlakuan yang seharus tidak pantas ia dapatkan, pagi itu beliau didatangi kepala desa AK, dan ED( ketua komite) dipanggil ke depan halaman sekolah di hadapan para orang tua murid , beliau diminta untuk segera pergi dan meninggalkan sekolahan, dengan alasan kehadiran nya tidak diinginkan oleh para orang tua siswa, dan mengancam akan memindahkan anak anak nya ke sekolah lain , bila mana Suryani masih tetap bertugas di sekolah itu, meskipun beliau sudah mencoba untuk menjelaskan, bahwa dirinya masih berbekal SK, dan mohon tunggu perintah pimpinan, karena sedang berproses, namun seolah tidak di gubris, oleh kepala desa yang didampingi oleh ketua komite tersebut, tetap memaksa untuk segera pergi, ( selengkapnya tersiar di vidio Tiktok @ bongkot.mokel)
"Saya bukan bertahan, tapi karena saya hanya seorang bawahan yang wajib patuh kepada atasan , saya sudah coba menjelaskan, bahkan mengajak pak kades untuk masuk ruangan, tapi tetap beliau tidak mau, dan memaksa saya untuk tidak berada disitu, sakit dan sedih saat itu sudah tidak terbayang, nasib sampai begini, dulu di share di Tiktok sakit saya masih bisa tahan, sekarang beredar lagi vidio yang kedua kali, yaa Allah..yaa robi" Ucap pilu haryani
Tidak sampai disitu, sepulang nya pak kades dan Ketua komite, ada salah satu orang yang mengaku orang tua murid, yaitu inisial SB, datang menemui nya diruangan, datang dengan emosi, dengan menggebrak gebrak meja,dengan bahasa yang geram , mengusir nya untuk pergi dari situ, Haryani merasa ketakutan dan gemetar , hanya bisa berdiam,
Informasi yang di dapat menurut keterangan haryani, bahwa SB, orang yang pernah minta posisi ketua komite diganti , dua bulan semenjak beliau bertugas disitu, namun di tolak, karena apa alasan nya, karena selain dirinya baru bertugas, dan ketua komite itu sendiri tidak ada permasalahan/pelanggaran
"Datang gebrak gebrak meja,kata kata kasar ngusir saya, saya takut. dan gemeteran, jantung berdebar sampai rumah lemes,, kemudian berobat ke klinik.," Ujar Haryani
"Dua tahun yang lalu, dua bulan saya menjabat , orang itu minta ketua Komite agar diganti, dan dirinya juga siap jadi penggantinya, katanya, namun saya tolak permintaan nya, karena, saya bingung kenapa harus diganti, selain saya baru menjabat, dan ketua komite itu sendiri tidak ada permasalahan atau pelanggaran, kenapa harus di ganti " Tambah nya
Menyikapi hal ini, Abu Bakar J Lamatapo SH , selaku Kuasa Hukum Haryani S. Pd.I, beliau mengatakan kepada awak media bahwa dirinya akan menindaklanjuti, terkait adanya dugaan pemaksaan pembuatan surat pengunduran diri , serta dugaan pelanggaran lain terlebih kepada orang yang membuat shock dan sakit klien nya
"Kami selaku kuasa hukum ibu Haryani, akan terus menindaklanjuti persoalan ini, " Ujarnya
"Dan Satu hal Kami tekan, Kepada Dinas, Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia , untuk menyimpan /mengamankan Surat Pengunduran diri tersebut , yang diduga hasil Rekayasa (paksaan) untuk sebagai bahan barang bukti " Tegas Abu Bakar SH selaku Kuasa Hukum Haryani
Reff Gwn/One
0 Komentar