Liputan12.com//Jambi,18/07/2024
-Pengamat politik dan kebijakan publik Jambi Dr. Noviadi Ferzi kembali menyoroti soal kewajiban tes psikologi bagi calon kepala daerah. Hal ini untuk mengetahui Kondisi mental health dan psikologi seseorang adalah hal yang penting, karena orang tersebut akan bertanggung jawab atas nasib suatu daerah.
Dalam Pilkada ada tes kesehatan dan juga tes psikologi (psikotes) terhadap calon kepala daerah yang dilakukan KPU untuk mengetahui tes kesehatan mental setiap bakal calon kepala daerah.
Menurut Noviardi pentingnya psikotes atau tes psikologi secara umum dinilainya sebagai upaya negara memperlihatkan ke publik bahwa kandidat yang bersangkutan mampu bekerja dengan baik di tengah banyaknya masalah daerah, bila kandidat tersebut terpilih.
" Mental health dan karakter psikologi kandidat menjadi bahan pertimbangan masyarakat menentukan pilihan. Publik perlu mengetahui karakter psikologis calon pemimpinnnya. Tentu tidak ada orang yang mau bila ternyata calon pemimpin tersebut punya bakat-bakat psikopat, pembohong atau PHP, bakat-bakat penyimpangan, bakat korupsi, atau secara psikologis punya potensi menjadi diktator. Dengan pendekatan sains, potensi-potensi negatif dan positif itu bisa coba diketahui lebih awal." Ungkap Noviadi Ferzi di Jambi (17/7) kemarin.
Menurutnya tes itu bukan sekadar formalitas karena sudah pernah kejadian, seorang cakada tidak lolos tes kesehatan.
Hasil psikotes calon kepala daerah perlu dibuka ke publik. Soalnya, perkara kesehatan cakada bukan lagi urusan pribadi melainkan urusan nasib publik.
"Saya pikir tes psikologi perlu dibuka agar menjadi pertimbangan publik dalam mengevaluasi dan menimbang calon kepala daerah pilihan mereka, jangan pembohong, PHP dan perilaku negatif lainnya menjadi pertimbangan masyarakat, hasil tes disampaikan ke publik. Tentu KPU bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam melaksanakan tes kesehatan.(Deni.af)
0 Komentar